*BERJALAN, BERJALAN CEPAT, BERLARI*
*Al-Quran benar-benar mukjizat* dan tidak ada yang bisa membuat semisal Al-Quran sampai sekarang. Salah satu keindahannya adalah *pemilihan kata yang benar-benar tepat, indah dan sesuai keadaaan*.
*Misalnya:*
Untuk urusan dunia, Allah menggunakan lafadz *"Berjalan"*
Untuk Urusan amal akhirat, Allah menggunakan lafadz *"berjalan cepat"*
Untuk urusan bertaubat, Allah menggunakan lafadz *"berlari"*
Perhatikan ayat berikut dalam urusan dunia:
*هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ*
*"Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rejeki-nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan"*
[QS. Al-Mulk ayat 15]
Untuk beramal kita diperintahkan lebih cepat yaitu *"berjalan cepat"* perhatikan ayat berikut:
*يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْع*
*"Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka berjalan cepat (bersegeralah) kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.*
[QS. Al Jumu'ah ayat 9]
Sedangkan untuk urusan bertaubat, maka kita diperintahkan secepat mungkin (BERLARI), karena ajal tidak menunggu taubat kita dan mati tidak menunggu tua atau sakit. Perhatikan ayat berikut:
*فَفِرُّوا إِلَى اللَّهِ ۖ إِنِّي لَكُمْ مِنْهُ نَذِيرٌ مُبِينٌ*
*"Maka berlarilah (cepat segeralah) kembali kepada (mentaati) Allah (BERTAUBAT). Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allāh untukmu*
[QS. Adz-Dzaariyaat ayat 50]
*Ibnu Abbas* menjelaskan maksudnya segera berlari menuju taubat, beliau berkata
*وقال ابن عباس : فروا إلى الله بالتوبة من ذنوبكم*
*"Berlarilah (kembali) kepada Allah dengan taubat dari dosa-dosa kalian."*
[Tafsir Al-Qurthubi]
Mengapa demikian? karena orientasi kita adalah akhirat. Bukan berarti kita meninggalkan total dunia, maksudnya adalah manusia dengan syahwat dan kecintaan akan dunia perlu sering-sering diingatkan tentang akhirat, karena kemewahan dan gemerlapnya dunia sering melalaikan manusia akan akhirat, kehidupan yang sebenarnya dan abadi selamanya kelak.
Sudah banyak manusia yang mati-matian mengejar dunia (padahal dunia tidak bisa di bawa mati), kerja siang-malam dan menjadi budak dunia. Akhirnya dengan hidayah dari Allah mereka pun sadar, mereka mengatakan:
*"Dahulu capek-capek kejar dunia, dapatnya itu-itu saja, bahagianya itu-itu saja, lebih baik ubah orientasi jadi akhirat. Bisa jadi dunia di tangan, tapi akhirat di hati."*
*Semoga kita tidak tertipu dengan dunia dan menjadikan akhirat sebagai orientasi dan tujuan utama kehidupan ini. Aamiin🤲*
Komentar
Posting Komentar
Bijaklah dalam berkomentar